
BELAWAN – Ketenangan dan kenyamanan lingkungan ternyata masih menjadi impian bagi masyarakat Belawan. Belum benar-benar hilang dari ingatan dan pandangan mata kejadian tawuran massa yang terjadi berulangkali sekarang masyarakat dicemaskan lagi dengan teror bom molotov ke rumah-rumah warga.
Sekitar pukul 02.00 WIB dinihari tadi, Sabtu (4/10/25) rumah warga di Lorong Proyek, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan menjadi sasaran teror hujan batu dan bom molotov. Kaca rumah pecah, atap bocor bahkan api yang berasal dari bom molotov sempat menyambar dinding rumah.
Akibat penyerangan tersebut Tuti (44) salah seorang warga setempat masih mengalami trauma. “Jam dua tadi pagi bang, tiba-tiba rumah dilempari batu dan molotov, api menyala di dinding, hampir terbakar semua bang” ujarnya.
“Kami teriak-teriak minta tolong, tapi siapa yang bisa bantu? Polisi pun baru datang setelah semua kejadian usai” sambungnya lagi.
Sebenarnya kejadian tawuran di Belawan bukanlah hal baru. Kejadian serupa sudah berlangsung selama bertahun-tahun namun sampai sekarang belum ada solusinya.
“Kenapa bisa separah ini? kalau aparat betul-betul sigap warga pasti tidak akan ketakutan tidur dirumahnya sendiri” ucap salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Selain aparat keamanan Pemko Medan juga dianggap lemah dan lamban dalam penanganan permasalahan tawuran antar masyarakat di Belawan, bahkan warga masyarakat merasa permasalahan tersebut sengaja dibiarkan berlarut-larut.
“Medan katanya kota besar, tapi disini kayak tak ada negara. Kalau bukan karena warga cepat memadamkan api, mungkin lorong ini sudah menjadi arang”, sebut warga lainnya.
Usai kejadian dinihari tersebut banyak warga yang memilih mengungsi sementara. Anak-anak tak berani keluar rumah, emak-emak pun takut untuk pergi ke pasar mengakibatkan aktivitas ekonomi warga masyarakat menjadi lumpuh. Sampai kapan tawuran brutal yang menjadikan antar warga masyarakat sebagai korbannya akan berakhir? (CB)